Selasa, 24 April 2012

Lapang Dada


Istilah lapang dada, secara simbolik digunakan Allah SWT untuk menunjuk orang-orang yang kepadanya IA berkenan memberi petunjuk atau hidayah, terutama hidayah iman dan Islam.
Karena itu, seperti dituturkan Muhammad Ghazali dalam bukunya Khuluq al-Muslim, tak ada nikmat dan anugerah yang amat besar selain nikmat bersih hati dan lapang dada.

Allah swt berfirman :
 ”Siapa-siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, maka Dia melapangkan dadanya. Dan siapa-siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka Allah menjadikan dadanya sesak dan sempit” (Q. S. 6: 125)
Nabi Muhammad SAW sendiri, disebut Allah SWT sebagai orang yang telah dilapangkan dadanya (Q. S. 94: 1).
Di dalam dada yang lapang dan hati yang bersih itulah bersemayam iman dan takwa.
”Tempat takwa itu di sini!” 
sabda Nabi Muhammad SAW, sambil menunjuk ke dadanya.
Orang yang bersih hati dan lapang dada, seperti dikemukakan di atas, tak lain adalah orang-orang yang mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenderungan buruk yang ada dalam dirinya, seperti rasa benci, dengki, iri hati, dan dendam kesumat.
Sebaliknya, ia juga mampu dan berhasil mengembangkan potensi-potensi baik yang ada dalam dirinya menjadi kualitas-kualitas moral (akhlaq al-karimah) yang nyata dan aktual dalam kehidupannya.
Hanya orang yang lapang dada dan bersih hati seperti itu mampu dan sanggup mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri, seperti dianjurkan oleh Nabi SAW.
Juga hanya orang seperti itu yang dapat merasa senang dan gembira apabila melihat saudaranya mendapat kebaikan dan anugerah dari Allah SWT.
Orang yang demikian itu pula yang kelak akan mendapat perlindungan dari Allah SWT.
Firman-NYA:
”(Ingatlah) pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih dan lapang.” (Q.S. 26:89).
Semoga kita semua menjadi orang yang selalu berlapang dada, aamiin ya Rabb……..
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar