Jakarta Pihak Polda Metro Jaya saat ini sedang mencari pelaku yang menggunakan alat berbahaya pada saat melakukan demonstrasi menentang kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR kemarin. Pendemo tersebut diduga membawa benda berisi cairan kimia berbahaya yang digunakan untuk melukai sejumlah wartawan media asing dan anggota polisi.
"Kami juga telah mendapat laporan dari teman-teman wartawan yang menderita luka itu. Anggota kami juga ada 3 orang yang menderita hal yang sama. Inilah yang akan kita kejar dan dalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto kepada detikcom, Sabtu (31/3/2012).
Menurut Rikwanto, cara yang dilakukan oleh para pelaku dengan menyemprotkan cairan berbahaya ini merupakan cara baru. Ia mengakui bahwa pada saat terjadi aksi demonstrasi, para pendemo yang berniat untuk melakukan kerusuhan selalu mempunyai cara baru.
"Ya kalau cara baru tuh memang selalu ada. Misalnya mereka sekarang ini kalau mau bakar pos polisi atau kendaraan, cari ban bekas gerobak, mereka ambil dan bakar lalu dilemparkan, jadi tidak perlu mencari ban lagi. Pasti akan selalu ada yang baru apabila niatnya memang merusak," jelasnya.
Sementara itu, Rikwanto menyatakan jajaran kepolisian akan lebih meningkatkan kewaspadaan di masa mendatang. Sweeping akan menjadi salah satu cara yang ditempuh untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kita akan coba lakukan sweeping tiap ada kelompok massa akan melakukan aksi unjuk rasa. Sehingga dapat diminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan seperti yang di kampus itu, mereka kan menolak untuk di-sweeping," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar